Jumat, 17 September 2010

Laporan Observasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 9 SMPN 10 Bandung

Pra pembelajaran

Saat masuk kelas Pak Subur mengucapkan salam, kemudian mengkondisikan siswa untuk belajar. Kegiatan apersepsi yang dilakukan Pak Subur sangat efektif sehingga siswa merasa nyaman/tidak tegang saat memulai pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan Pak Subur menarik, materi yang akan disampikan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Kegiatan inti pembelajaran

Standar Kompetensi yang diajarkan saat itu adalah memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca buku kumpulan cerita pendek (cerpen), sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu menganalisis nilai-nilai kehidupan pada cerpen-cerpen pada satu buku kumpulan cerpen. Dalam penguasaan materi pembelajaran, pak Subur sudah sangat baik, beliau mengaitkan materi yang disampaikan dengan realitas kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa dapat mengambil pelajaran hidup dalam materi ini, seperti harus taat pada norma dan aturan yang berlaku di masyarakat. Beliau mampu menyampaikan materi ini dengan sangat jelas, dan siswa dapat mengikutinya denga baik, karena Pak Subur memahami karakteristik siswanya. Sayangnya Pak Subur belum mengaitkan materi yang disampaikan dengan pengetahuan lain yang relevan.

Strategi pembelajaran yang digunakan Pak Subur sudah baik, contohnya dalam melaksanakan pembelajaran mengenai materi Menganalisis Nilai-Nilai Kehidupan pada Sebuah Cerpen, siswa dapat memahaminya dengan baik. Sehingga tercapailah tujuan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa, yaitu siswa dapat membandingkan dan menyimpulkan nilai-nilai kehidupan pada sebuah cerpen, serta siswa dapat menggunakan imbuhan –wan, -wati, -man, -i, -iah, dan imbuhan lainnya.

Karakteristik siswa kelas 9 adalah senang bercanda dan bermain, Pak Subur sangat menyadari hal itu, beliau menyelipkan humor dalam pembelajarannya, dia pun suka menegur bila ada siswanya yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, seperti ada siswanya yang senang melihat keluar jendela. Siswa pun aktif bertanya dan menjawab di kelas Tetapi kedekatan Pak Subur dengan siswa pun menjadi kelemahan bagi beliau, karena siswa jadi susah diatur bahkan di kelas sering terjadi kegaduhan.

Pak Subur sudah melaksanakan pembelajaran secara runtut mulai dari bertanya jawab mengenai apa itu cerpen, apa yang dimaksud dengan nilai dan amanat, setelah siswa paham mengenai nilai dan amanat, kemudian Pak subur menugaskan kepada siswanya untuk mencari nilai dan amanat yang terkandung dalam cerpen yang ada dalam buku teks BSE. Pak Subur melaksanakan pembelajaran mencari nilai-nilai amanat dalam cerpen dengan memberikan contoh-contoh yang sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sehingga tumbuhlah kebiasaan-kebiasaan positif pada siswanya. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Walaupun strategi belajar yang digunakan Pak Subur sudah baik, namun dalam penggunaan media Pak Subur belum memaksimalkannya. Pak Subur hanya menggunakan papan tulis dan buku teks bahasa Indonesia dalam pembelajaran mencari nilai dan amanat pada sebuah cerpen. Padahal akan lebih baik bila Pak Subur menggunakan sumber belajar lainnya, seperti buku kumpulan cerpen ataupun rekaman sebuah cerpen. Sehingga pembelajaran akan lebih menarik.

Pak Subur adalah seorang guru yang baik, ramah, dan juga humoris. Sehingga sangat bersahabat dengan siswanya. Hal ini terkadang menyebabkan terjadi ketidakseriusan dalam belajar siswa. Hal ini terlihat dari kegaduhan saat proses belajar mengajar. Beliau sangat terbuka dengan respon siswa, sehingga pembelajaran di kelas menjadi aktif. Semua siswa dapat mengungkapkan pendapatnya. Pak Subur dapat menyampaikan materi dengan lancar, pengertian tentang nilai-nilai kehidupan pun dapat disampaikan dengan baik, siswa pun meresponnya dengan baik. Selama pembelajaran berlangsung para siswa terlihat antusias dan ceria saat di dalam kelas.

Saat observasi pembelajaran disana, Pak Subur belum melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), karena waktu pembelajaran sudah habis. Pak Subur sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun sayang, terdapat beberapa kali kesalahan menulis ketika Pak Subur menulis di papan tulis, seperti ”dermawan”, Pak Subur menulis ”darmawan”. Dalam menyampaikan materi, Pak Subur telah memiliki gaya yang sesuai dengan karakteristik anak SMP, yaitu aktraktif dalam menyampaikan materi.


Penutup

Di akhir pembelajaran, Pak Subur bersama siswa menyimpulkan pembelajaran bahasa Indonesia hari itu, para siswa terlibat aktif dalam menyimpulkannya. Setelah itu Pak Subur memberikan tindak lanjut pembelajaran, dengan memberikan tugas untuk mencari nilai dan amanat cerpen yang dibaca dan memberikan tugas untuk mencari 5 kata yang memiliki imbuhan –wan, -wati, man, -i, -iah, dan lainnya.