Kamis, 16 September 2010

Menggali Kandungan Q.S Ar-Rum Ayat 22

oleh Fitri Nuur Alimah



BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran merupakan sumber ilmu pengetahuan yang tidak dapat habis kita gali. Mulai dari ilmu tentang pemerintahan, ilmu kesehatan, ilmu hukum, keimanan, kisah-kisah, ilmu tentang hal-hal yang ghaib seperti akhirat dan pembalasan hari akhir, dan masih banyak ilmu yang terkandung dalam Al-quran. Karena setiap ayatnya adalah ilmu.

Al Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, didalamnya berisi firman Nya. Tidak ada satupun buku yang dapat menandingi Al-Quran.

Mahasiswa sebagai kader bangsa harus yakin dan melaksanakan segala yang tertuang di dalam al Quran sehingga hidup sesuai petunjukNya. Oleh karenanya diperlukan upaya-upaya penggalian kandungan al Quran secara bertahap dan kontinyu.

Seperti yang kita ketahui di dunia ini ada kurang lebih enam ribu bahasa. Dan terdapat bermacam-macam warna kulit mulai dari albino, sawo matang, negroid, dan mongoloid. Perbedaan bahasa dan warna kulit kadangkala dapat menimbulkan perselisihan bahkan perpecahan.

Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang menggunakannya, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Oleh karena itu bahasa memiliki kedudukan yang amat penting dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.

UNESCO memperkirakan separuh dari 6 ribu bahasa yang ada di dunia saat ini berada dalam ancaman kepunahan. Dalam situs www.tempointeraktif.com diungkapkan bahwa Dari 6 ribu bahasa yang sudah diketahui saat ini, 61 persennya merupakan bahasa yang digunakan di kawasan Asia Pasifik, dan 700 lebih di antaranya di pakai di wilayah Indonesia. Karena banyaknya bahasa di kepualauan ini, UNESCO memperkirakan hanya 10 persen saja penduduk Nusantara yang berbicara dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Pakar budaya dan bahasa Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Zainuddin Taha mengatakan kepada pers di Makasar, “Kepunahan yang dialami bahasa-bahasa ibu tersebut bukan karena bahasa itu hilang atau lenyap dari lingkungan peradaban melainkan para penuturnya meninggalkannya dan bergeser ke penggunaan bahasa lain yang dianggap lebih menguntungkan baik segi ekonomi, sosial, politik maupun psikologis.”

Pikirkan mengapa diciptakan beribu-ribu bahasa? mengapa tidak satu bahasa saja? Karena Allah Maha Bijaksana, Dia tidak semata-mata menciptakan bermacam-macam bahasa dan warna kulit kepada manusia untuk diperselisihkan atau bahkan sebagai bahan untuk peperangan. Sebaliknya, Allah menciptakan perbedaan seperti itu agar kita dapat saling mengenal.

B. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk :

1. Menggali kandungan Al-Quran untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang kebesaran Allah.

3. Mentafakuri kebesaran Allah lewat ciptaan-ciptaanNya, seperti keragaman bahasa dan warna kulit, dan penciptaan langit dan bumi.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan al Quran, tafsir dan buku-buku yang terkait dengan materi.

BAB II ISI

A. Q.S Ar-Rum : 22

B. Terjemahan

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

C. Asbabun Nuzul

Surat Ar-Rum ayat 22 ini tidak tercatat memiliki asbabun nuzul. Dalam Al-Quran dan Tafsirnya, terdapat Mukadimmah Surat Ar-Rum, Ar-Rum berarti Bangsa Romawi. Surat ini terdiri atas 60 ayat, dan termasuk pada golongan Makiyah. Dinamakan Ar-Rum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3, dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ar-Rum dapat menuntut bebas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali.

Ini adalah salah satu dari mukjizat Al-Quran yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga sebagai isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan memenangi peperangan dengan kaum musyrikin. Pokok-pokok isi Q. S Ar-Rum, diantaranya:

1. Keimanan

2. Hukum-Hukum

3. Kisah-kisah, dan lain-lain.

D. Tafsir

Ayat ini menerangkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, yaitu penciptaan langit dan bumi, sebagai peristiwa yang luar biasa besarnya, dan sangat teliti dan cermat.

Orang tidak mengetahui rahasia kejadian penciptaan langit dan bumi, kecuali sedikit orang yang berilmu dan terus mencari tahu proses penciptaan langit dan bumi. Di langit terdapat galaksi-galaksi (gugusan bintang yang beribu-ribu banyaknya, sehingga gugusan itu nampak seperti cahaya-cahaya dan kabut putih). Sesunguhnya galaksi-galaksi itu banyak jumlahnya di angkasa luas, dan masing-masing galaksi adalah sebuah sistem. Dan bumi kita ini termasuk sistem galaksi Bima sakti. Setiap sistem memiliki peredaran yang teratur, mereka tidak pernah berantakan atau bertubrukan antara yang satu dengan yang lain, atau antara planet-planet yang ada pada galaksi itu. Semua itu berjalan menurut aturan yang telah ditentukan. Hukum-hukum alam yang menjaga, menjalankan dan mengaturnya. Hal itu sangat kaya akan macam dan ragamnya, dibandingkan dengan apa yang telah diketahui manusia.

Kebesaran Allah tidak hanya berada di langit dan di bumi saja. Terdapat pula pada yang lain, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan oleh suku-suku dan bangsa dari perbedaan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan merka, dan tidak ada satupun manusia yang mirip dengan manusi lainnya. Allah begitu kaya dan kreatif. Dengan adanya kenyataan itu dihubungkan dengan kejadian langit dan bumi dengan segala isinya, tentu adapula hubungan antara kedua hal tersebut. Perbedaan iklim-iklim di permukaan bumi mempunyai hubungan yang erat dengan perbedaan bahasa dan warna kulit, walaupun asal dan pertumbuhannya sama , yaitu dari bumi insan.

Para ahli ilmu pengetahuan zaman sekarang mengamati dan meneliti adanya perbedaan bahasa dan warna kulit serta sifat-sifat kejiwaan itu, tapi sayang mereka tidak menghubungkannya dengan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Secara ilmu, mereka menghargai kenyataan itu. Tetapi, mereka tidak menganggap pencipta dan pengendalinya, baik mengenai segala yang lahir dan yang tersembunyi. hal itu adalah karena kebanyakan manusia tidak mengetahui, firman Allah SWT, ”Mereka hanya mengetahui yang lahir saja (dari kehidupan dunia).” Ar-Rum: 7.

E. Ayat Lain yang Mendukung

Dalam Al-Quran terdapat ayat yang mendukung surat Ar-Rum ayat 22, diantaranya adalah Surat Al-hujurat, ayat 13:

”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

F. Q.S Ar-Rum : 22 Dikaitkan dengan Disiplin Bahasa

Ilmu bahasa erat kaitannya dengan Q.S Ar-Rum ayat 22. Dalam Q.S Ar-Rum ayat 22 dikatakan bahwa bahasa sebagai tanda-tanda kebesaran Allah, sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. Dengan mempelajari bahasa yang ada di dunia ini, selain bermanfaat untuk melestarikan bahasa yang semakin sedikit karena punah, juga untuk mentafakuri kebesaran Allah yang mudah-mudahan dapat membuat rasa cinta kepada Allah semakin besar.

Bahasa memiliki fungsi sebagai lambang kebanggaan bangsa yang menggunakannya, sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya.

Oleh karena itu, pandanglah semua bahasa yang ada di dunia sebagai ilmu yang harus kita pelajari. Dengan saling mempelajari bahasa satu sama lain, komunikasi akan berjalan, dan akan menumbuhkan rasa persaudaraan.

BAB III KESIMPULAN

Kita sebagai muslim tidak sepantasnya membeda-bedakan warna kulit. Allah membedakan-bedakan kita supaya kita saling mengenal dan lebih mempererat tali ukhuwah diantara sesama muslim. Karena sesungguhnya itu semua merupakan tanda-tanda kebesaran Allah.

Kebesaran Allah tidak hanya terdapat pada penciptaan langit, bumi, dan warna kulit saja, tetapi kebesaran Allah juga dapat terlihat pada bahasa-bahasa yang dipergunakan makhluk ciptaanNya. Contohnya negara Indonesia, negara Indonesia memiliki 746 bahasa daerah yang telah teridentifikasi, bahasa-bahasa itu tersebar di kepulauan yang memiliki luas 1,7 juta kilometer persegi dengan 17.508 pulau. Keragaman bahasa menambah kekayaan budaya Indonesia, untuk mempertahankan keragaman budaya bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita melestarikannya dengan cara mempelajari bahasa daerah kita sendiri.

Rahasia kejadian langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulit, serta sifat-sifat kejiwaan manusia itu tidak akan diketahui oleh orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan. Karena itulah ayat ini ditutup dengan, ”... Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”