Laporan Observasi Pembelajaran di SMK PUI Majalengka
Proses Belajar dan Pembelajaran Bhs. Indonesia di SMK PUI Majalengka
oleh Fitri Nuur Alimah
Proses belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah SMK PUI Majalengka menarik perhatian kami untuk dijadikan objek dalam mengisi lembar penilaian. Guru bahasa Indonesia yang kami nilai adalah Elis Ikhlasiyah, S.Pd. Karena beliau telah mendekati sempurna dalam melakukan proses belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia.
Prapembelajaran
Ibu Elis berhasil mengkondisikan para siswanya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, beliau pun tidak lupa melakukan kegiatan apersepsi kepada para siswanya. Sebelum memulai proses belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia, Ibu Elis melihat kondisi kelas, apakah siswanya sudah siap atau belum? Ibu Elis juga memperhatikan kebersihan kelas, siswanya dipersilahkan membuang sampah bila ada sampah di bawah bangkunya masing-masing. Hal ini bagus untuk dilakukan agar kelas menjadi tempat yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Apersepsi perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar para siswa. Ibu Elis memberikan apersepsi kepada siswanya agar mengikuti kelas dengan semangat. Dalam proses mengabsen, ibu Elis tidak menyebutkan siswa-siswanya berdasarkan abjad, tetapi dengan cara mengedarkan pandangannya ke seisi kelas, kemudian mencari bangku kosong, dan kemudian menanyakan siapa yang tidak masuk dan mengapa. Setelah mengabsen selesai, Ibu Elis mengajak para siswanya sebentar untuk mengingat materi minggu sebelumnya, tetapi hanya garis besarnya saja. Untuk mengetes apakah siswanya masih ingat atau tidak, ibu Elis menanyakan dua pertanyaan tentang materi kemarin.
Kegiatan Inti Pembelajaran
Kami melihat ibu Elis sangat menguasai materi pembelajaran, saat itu materi yang dibahas adalah kalimat pertanyaan. Sebelum memulai materi, beliau menuliskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran di papan tulis sambil menyebutkannya. Beliau mengaitkan materi pembelajaran dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari dan pengetahuan umum lainnya.
Sebelum memulai ke materi baru, ibu Elis melakukan pritest secara lisan untuk mengetahui sejauh manakah para siswanya memahami materi yang akan disampaikan olehnya. Apabila ada anak yang dapat menjawab maupun yang dapat menyampaikan pendapatnya akan mendapatkan penghargaan berupa nilai. Kegiatan pembelajaran seperti itu memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, persaingan secara sehat antara para siswanya. Kemudian ibu Elis menyimpulkan dari pendapat-pendapat yang diajukan para siswanya tadi. Setelah itu ibu Elis menyampaikan materi, para siswanya diberi waktu untuk mencatat maupun bertanya. Kemudian beliau membagikan media pembelajaran berupa photocopian sebuah lagu, para siswa kelihatan tertarik untuk mencari manakah kalimat yang berupa kalimat tanya. Hal ini bagus untuk dilakukan karena melibatkan siswanya dalam pemanfaatan media.
Yang harus dijaga dalam proses belajar dan pembelajaran adalah keterlibatan dan ketertarikan siswanya. Untuk itu guru harus terus memicu dan memelihara keterlibatan siswanya. Ibu Elis menunjukan sikap terbuka bila ada siswanya yang ingin menyampaikan pendapat ataupun bertanya. Hal ini menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar.Bila ada siswanya yang sudah mulai kehilangan konsentrasi seperti melamun ataupun memainkan HP. Maka beliau menyapa siswa-siswanya dengan sapaan “Halo” yang kemudian dijawab oleh siswanya dengan “Hi”, dijawab lagi oleh Ibu Elis “Hi”, dan oleh siswanya “Halo”.
Ibu Elis selalu memantau kemajuan belajar siswanya dengan melakukan prites (tes awal) dan postes (tes akhir). Postes dilakukan Ibu elis dengan cara memberikan lembar soal. Dalam mengerjakan tes akhir ini para siswanya diberi sepuluh soal untuk dikerjakan dalam waktu lima belas menit. Setelah selesai, kemudian dibahas bersama untuk dinilai oleh sesama temannya yang dilakukan secara silang. Nilai yang telah didapat kemudian dimasukkan kedalam buku daftar nilai.
Penutup
Setelah semua selesai Ibu Elis menyimpulkan materi yang dibahas tadi. Kemudian beliau mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi. Hal ini bagus untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas. Kemudian beliau memberi tugas. Terakhir, Ibu Elis mengucapkan salam.